J - R O C K

J  -  R  O  C  K

welcome to my blog

bagi yang membuka blog saya,semoga hidup anda akan lebih sempurna!!!!!!

Sabtu, 19 Desember 2009

mistery

YANG GENTAYANGAN DI POHON SENGON ITU

TERNYATA KETURUNAN JAUH LELUHURKU

Pohon Sengon itu tumbuh dihalaman rumah tetanggaku sangat besar dan rimbun, tingginya mencapai lebih dari 15 meter, bila didekati sangat menyeramkan karena akarnya bertonjolan dan kulitnya retak-retak tak karuan, umurnya sudah sangat tua, terlihat dari batang bawahnya yang dibeberapa tempat telah keropos.

Meskipun sangat teduh, akan tetapi tak ada anak-anak yang berani bermain-main dibawahnya karena menurut orang-orang tua mereka sangat angker. Telah banyak anak-anak yang langsung sakit panas badannya atau malah kesurupan sehabis bermain dibawahnya.

Pemilik rumah tentu saja sangat prihatin dan mencoba untuk menebang pohon itu, beberapa tukang tebang pohon didatangkan, ternyata mereka menyatakan tidak berani, yang berani dan mencoba menebang terpental terguling-guling dan kemudian sakit keras. Sehingga akhirnya pemilik rumah pasrah dengan keadaan pohonnya itu.



Salah seorang putra pemilik rumah yang sering datang kerumahku untuk latihan meditasi dan olah bathin mengeluh bahwa sering kali kopi digelas yang belum sempat diminumnya ternyata berkurang tinggal sedikit, ia mengira bahwa mungkin anaknya yang meminumnya. Akan tetapi anak-anaknya menolak mengaku meminum kopi bapaknya itu. Sehingga ia dan isterinya sangat bingung dengan hal ini. Siapakah yang telah sering meminum kopiku ini ? ...........

Pelajaran Meditasi dan olah bathin kemudian mencapai ketingkat meneropong kealam gaib, dimulai dengan meneropong keadaan rumah dan sekitarnya. Terkejut putra tetanggaku ini melihat seorang tua yang tampak angker sedang berjuntai di pohon Sengon dan menatap kearahnya. Bajunya yang berwarna hitam tak terkancing memperlihatkan dadanya yang bidang, celana bawahannya memakai sarung bergaris warna biru tua.........



PENUNGGU POHON SENGON YANG ANGKER

Membathin ia dalam hati : " Inikah mungkin penunggu pohon Sengon yang terkenal angker itu ? ", wajahnya terlihat berkerut-kerut karena tuanya dan tampak menyeramkan.

Akan tetapi terlihat mahluk itu tersenyum kepadanya, dan turun mendekat kemudian berkata : " Jangan takut, aku kan selama ini tidak pernah menggangu keluargamu ", kemudian terjadi dialog dengan mahluk itu dan mengaku bernama Kong Alim(*) dari Tanah Abang, dulunya ia tuan tanah yang disegani di daerah Karet Tanah Abang, telah meninggal beberapa puluh tahun yang lalu menjadi arwah penasaran dan tersesat hingga gentayangan di pohon Sengon ini.

(*) Di Betawi Engkong adalah membahasakan kakek atau orang sangat tua.



Dialog itu meningkat hangat, dan karena pertanyaanku mengenai mengapa ia tersesat hingga gentayangan, membuatnya terpekur dan terlihat sangat menyesali perbuatannya dimasa lalu, terlihat menetes air mata dipipinya yang keriput dan kemudian bercerita : " Dulu aku seorang jagoan yang disegani di Tanah Abang, sering jadi Imam dan khotbah dimasjid-masjid, saat memberikan khotbah semua orang sangat kagum atas pembahasanku mengenai ayat-ayat suci dan tema yang kumunculkan, tapi semua itu bukan jati diriku, aku fasih karena memanggil ilmu para leluhurku (nyurup ilmu), sesungguhnya aku tidak begitu pandai membaca Al-Qur'an dan pengetahuan agamaku hanya sedikit ".



GENTAYANGAN MENYUSURI JAMAN KARENA PERBUATAN PENGECUT

" Yang membuatku begini adalah perbuatanku yang pengecut dulu, yaitu membunuh orang-orang Belanda dengan cara mencegat dari kolong jembatan dan memancungnya dari belakang, kemudian mengambil hartanya, seharusnya kulakukan dengan jantan berhadapan muka, perbuatanku itu sangat bertentangan dengan ajaran Agamaku ".

Kembali terlihat penyesalan yang sangat dalam diwajahnya menyemburat disela-sela keriput dan matanya terpejam menahan keluarnya lagi airmata. Sebelum kuakhiri Dialog ini, ia sempat berkata memberi tahuku bahwa rumah disebelah itu adalah keturunan dari keluarga dekatnya..........



Langsung kejadian ini menjadi pembahasan hangat dan juga ternyata menjawab pertanyaan atas siapa sesungguhnya yang sering kali meminum air kopi digelas setiap hari.......

Akan tetapi tetanggaku itu dengan ikhlas berkata bahwa ia bersedia membuatkan satu gelas extra kopi untuk Kong Alim setiap pagi. Aku kagum dengan keikhlasannya itu.......

Beberapa waktu berlalu dan rasa rinduku kepada orang-tuaku timbul dan kuingin menjumpainya, maka bersama isteri dan anak-anakku, akupun pergi kerumah orang tuaku dengan membawa pertanyaan dikepalaku siapakah Kong Alim itu ?......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar